REVIEW FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN
Judul Film : Surga yang tak dirindukan
Sutradara :
Kuntz Agustus
Produser :
Manoj Punjabi
Penulis :
Asma Nadia
Perusahaan Produksi : MD Pictrures
Cast : Fedi
Nuril sebagai Andika Prasetya
Laudya Cynthia Bella sebagai Citra Arini
Raline Shah sebagai Meirose
Sandrinna Michelle sebagai Nadia
Kemal Pahlevi sebagai Amran
Tanta Ginting sebagai Hartono
Zaskia Adya Mecca sebagai Sita
Landung Simatupang sebagai Sutedjo ayah Arini
Ray Sitoresmi sebagai Sulastri ibu Arini
Vitta Mariana sebagai Lia
Durasi :
124 minutes
Tahun rilis :
15 Juli 2015
Genre : Asia, country, drama, indonesia,
religious, romance
Negara :
Indonesia
Bahasa :
Indonesia
Sinopsis :
Pernikahan Arini (Laudya Cynthia Bella) dan Pras (Fedi
Nuril) mendatangkan kebahagiaan dengan hadirnya Nadia, putri mereka. Pras yang
baik dan setia selalu menenangkan Arini. Berbagai kisah perselingkuhan di
sekelilingnya, termasuk sahabat dekatnya, tidak sekalipun mengusik kepercayaan
Arini terhadap sang suami. Arini pun berusaha mengabdikan diri sepenuh hati
sebagai ibu dan istri.
Perjalanan takdir kemudian berujung ujian bagi cinta
Arini dan Pras. Suatu hari, dalam perjalanan menuju kantor, Pras harus menolong
korban yang mengalami kecelakaan mobil. Alangkah kagetnya Pras saat mengetahui
korbannya adalah seorang perempuan dalam balutan baju pengantin.
Mei Rose (Raline Shah) berusaha bunuh diri setelah
laki-laki yang berjanji menikahi ternyata menipunya. Padahal di perutnya ada
janin berusia tujuh bulan. Mei Rose berhasil diselamatkan, namun mengalami
koma, sementara anak laki-lakinya, Akbar, lahir dengan selamat.
Pras tidak tega meninggalkan bayi dan ibu yang ternyata
hidup sebatang kara tersebut. Di luar dugaan, Mei Rose melakukan percobaan
bunuh diri lagi. Beruntung Mei Rose diselamatkan Pras. Pras jatuh kasihan pada
Mei Rose. Mei Rose meminta Pras untuk menikahinya. Tidak disangka, Mei Rose
sangat berbahagia dengan pernikahannya dengan Pras. Mei Rose merasa terharu dan
bahagia bisa dinikahi oleh laki-laki sebaik Pras. Dengan demikian Pras
melakukan poligami.
Pras semakin hari semakin merasa bersalah pada Arini.
Saat Pras berusaha menceritakan poligaminya pada Arini, ayah Arini meninggal.
Suasana semakin berat bagi Pras saat mendengar pengakuan ibu Arini kalau
ayahnya juga poligami. Demi kebahagiaan Arini, ibu merahasiakan poligami
ayahnya dan ikhlas menerima takdirnya.
Akhirnya kenyataan poligami Pras diketahui juga oleh
Arini. Bahtera perkawinannya yang ideal, runtuh seketika
Film surga yang tak dirindukan yang
dibintangi Fedi nuril dan Laudya Cinthya Bella diangkat dari novel karya Asma
Nadia. Novel terlaris dan sudah menyabet predikat novel terbaik Islamic Book
Fair Award 2014. Novel tersebut memang mengedepankan kisah poligami yang masih
tabu sebagian masyarakat Indonesia.
Tokoh
Prasetya yang diperankan oleh Ferdi Nuril merupakan tokoh yang mempunyai sifat
sabar dan tidak tegaan. Selain itu Prasetya juga mengalami trauma ketika kecil
yang melihat ibu kandungnya pergi meninggalkannya dan tertabrak mobil. Tokoh
Prasetya dalam film ini merupakan seorang laki – laki yang beroligami.
Ini bukan pertama kalinya Ferdi nuril mendapat
lakon sebagai laki – laki poligami. Sebelumnya Ferdi nuril pernah mendapat
peran sebagai laki – laki yang berpoligami dalam film Ayat – Ayat Cinta. Pada
filmnya kali ini, akting Fedi sangat natural. Ia terlihat sangat masuk pada
karakter Prasetya yang sabar dan tidak tegaan. Bahkan, Fedi tak segan – segan
menunjukkan akting menangisnya.
Begitupun
dengan Lauda Cynthia Bella yang berperan sebagai Citra Arini. Tokoh Arini dalam
film ini merupakan sosok wanita yang cantik dan mempunyai sifat yang keibuan.
Toko Arini merupakan istri dari tokoh Prasteya. Emosi Bella ketika memerankan
tokoh Arini dalam film ini sangat bagus. Apalagi ketika Arini mengetahui Pras
telah berpoligami secara diam – diam,
emosi Bella terbilang meledak – ledak. Wajar saja, Arini digambarkan
sebagai karakter yang tersakiti karena ulah suaminya yang diam – diam
berpoligami. Akting menangis Bella pun tak luput dari peran di film ini.
Setelah
Prasetya dan Arini menikah mereka di karuniai seorang putri cantik yang bernama
Nadia yang diperankan Sandrinna Michelle. Tokoh Nadia dalam film ini merupakan
Putri yang sangat cantik, sangat sayang kepada kedua orang tuanya dan dia
pintar dalam mendongeng menggunakan boneka.
Sedangkan
tokoh Mei Rose yang menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Prasetya dan Arini
diperankan oleh Raline Shah. Sebelumnya Raline shah dikenal karena aktingnya
yang bagus dalam film 5 cm. Tokoh Mei Rose merupakan sosok tokoh wanita non
muslim yang hamil di luar nikah dan di tinggal pergi laki – laki yang
menghamilinya. Mei Rose merupakan anak yang berasal dari keluarga broken home.
Ia ditinggal ayahnya pergi sejak berusia 7 tahun. Selain itu dia selalu melihat
ibunya membawa pulang laki – laki yang bergonta – ganti ke rumah dan melakukan
maksiat di dalam kamar. Sampai akhirnya ibunya dianiaya oleh laki – laki dan
meninggal dunia. Mulai saat itu Mei Rose tinggal dengan pembantunya. Ketika
bertemu dengan pras dia mengalami kecelakaan dan sedang mengandung. Setelah
sampai di RS dia harus melahirkan bayinya. Setelah bayinya lahir mei Rose
mencoba bunuh diri dengan melompat dari atas gedung. Akan tetapi ditolong oleh
pras dengan memberi janji kepada Mei Rose bahwa pras akan menikahinya. Di film
ini, Raline tampil bertransformasi dari tanpa hijab hingga berhijab.
Tokoh Arini mempunyai dua sahabat yaitu Lia yang
diperankan oleh Vitta Mariana dan Sita yang diperankan oleh Zaskia Adya Mecca.
Begitu juga Pras yang uga mempunyai dua sahabat yaitu Amran yang diperankan
oleh Kemal Pahlevi dan Hartono yang diperankan oleh Tanta Ginting.
Didalam film ini tidak hanya Prasetya yang melakukan
Poligami. Akan tetapi ayah Arini yang diperankan oleh Landung Simatupang
ternyata setelah diam – diam berpoligami juga. hal tersebut diketahui Arini
ketika Ayahnya meninggal dunia dan istri ke 2 ayahnya datang di kediaman
ayahnya beserta anaknya. Ibunya Arini yang sedang terpukul atas kepergian
suaminya, menceritakan kepada Arini tentang hal itu. Arini yang awalnya tidak
bisa menerima ayahnya berpoligami akhirnya mengerti dan menerima setelah
dijelaskan dan diyakinkan oleh ibunya. Begitu juga halnya Arini yang mengetahui
bahwa pras telah berpoligami dengan Mei Rose. Awalnya Arini tidak menerima
bahkan Arini sampai melabrak Mei Rose dan meminta cerai dengan Prasetya. Akan
tetapi akhir cerita dalam film ini Arini bisa menerimanya.
Hal yang menarik dalam film ini adalah tokoh Amran yang
diperankan oleh Kemal Pahlevi yang sangat kocak dengan logat bahasa Arabnya
yang sangat menghibur ditengah cerita yang sangat sedih dan menyentuh hati.
Selain itu tokoh ibu Arini yang bersedia di poligami oleh suaminya. Yang
kebanyakan wanita tidak mau di ajak poligami.
Keistimewaan film ini justru pada promosinya yang
dirancang spektakuler, antara lain dengan enam kali Gala Premiere yang
berlangsung beruntun di Jakarta, Bandung, Jogja, Solo, Tangerang dan Depok.
Sang produser memboyong para bintangnya melakukan promosi gencar dari kota ke
kota dipenghujung liburan lebaran. Terlihat biaya promosi yang digelontorkan
malah lebih besar ketimbang bujet standar produksinya. Toh Manoj yakin betul
kiat yang ditempuhnya akan berhasil menyedot jutaan penonton hingga takkan
kalah pamor dibanding film impor terlaris Furious 7.
Cerita
dalam film ini sangat bagus. Dan akting yang dibawakan para pemain bisa sampai
dirasakan oleh penonton. Banyak yang menangis setelah menonton film ini. Perlu diakui, pengemasan film 'Surga yang Tak Dirindukan' lebih
baik dari film drama umumnya. Pasalnya, efek suara dan visual film benar-benar
dibuat hidup, sehingga penonton seperti masuk dalam cerita dalam film. Alur
cerita dan titik klimaks film pun dibuat teratur. Film ini sangat cocok
dinikmati bagi Anda yang ingin tahu sisi berbeda dari poligami. Film 'Surga
yang Tak Dirindukan' dapat Anda saksikan mulai 15 Juli 2015 di bisokop-bioskop
tanah air.
0 komentar:
Posting Komentar