Sabtu, 16 April 2016

Review Film Surga Yang Tak Dirindukan

REVIEW FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN




Judul Film                   : Surga yang tak dirindukan
Sutradara                     : Kuntz Agustus
Produser                      : Manoj Punjabi
Penulis                         : Asma Nadia
Perusahaan Produksi   : MD Pictrures
Cast                             :  Fedi  Nuril sebagai  Andika Prasetya
                                       Laudya Cynthia Bella sebagai  Citra Arini
                                      Raline Shah sebagai Meirose
                                      Sandrinna Michelle sebagai Nadia
                                      Kemal Pahlevi sebagai Amran
                                      Tanta Ginting sebagai Hartono
                                      Zaskia Adya Mecca sebagai Sita
                                      Landung Simatupang  sebagai Sutedjo ayah Arini
                                      Ray Sitoresmi sebagai Sulastri ibu Arini
                                      Vitta Mariana  sebagai Lia
Durasi                          : 124 minutes
Tahun rilis                   : 15 Juli 2015
Genre                          : Asia, country, drama, indonesia, religious, romance
Negara                         : Indonesia
Bahasa                                     : Indonesia
Sinopsis                       :
Pernikahan Arini (Laudya Cynthia Bella) dan Pras (Fedi Nuril) mendatangkan kebahagiaan dengan hadirnya Nadia, putri mereka. Pras yang baik dan setia selalu menenangkan Arini. Berbagai kisah perselingkuhan di sekelilingnya, termasuk sahabat dekatnya, tidak sekalipun mengusik kepercayaan Arini terhadap sang suami. Arini pun berusaha mengabdikan diri sepenuh hati sebagai ibu dan istri.
Perjalanan takdir kemudian berujung ujian bagi cinta Arini dan Pras. Suatu hari, dalam perjalanan menuju kantor, Pras harus menolong korban yang mengalami kecelakaan mobil. Alangkah kagetnya Pras saat mengetahui korbannya adalah seorang perempuan dalam balutan baju pengantin.
Mei Rose (Raline Shah) berusaha bunuh diri setelah laki-laki yang berjanji menikahi ternyata menipunya. Padahal di perutnya ada janin berusia tujuh bulan. Mei Rose berhasil diselamatkan, namun mengalami koma, sementara anak laki-lakinya, Akbar, lahir dengan selamat.
Pras tidak tega meninggalkan bayi dan ibu yang ternyata hidup sebatang kara tersebut. Di luar dugaan, Mei Rose melakukan percobaan bunuh diri lagi. Beruntung Mei Rose diselamatkan Pras. Pras jatuh kasihan pada Mei Rose. Mei Rose meminta Pras untuk menikahinya. Tidak disangka, Mei Rose sangat berbahagia dengan pernikahannya dengan Pras. Mei Rose merasa terharu dan bahagia bisa dinikahi oleh laki-laki sebaik Pras. Dengan demikian Pras melakukan poligami.
Pras semakin hari semakin merasa bersalah pada Arini. Saat Pras berusaha menceritakan poligaminya pada Arini, ayah Arini meninggal. Suasana semakin berat bagi Pras saat mendengar pengakuan ibu Arini kalau ayahnya juga poligami. Demi kebahagiaan Arini, ibu merahasiakan poligami ayahnya dan ikhlas menerima takdirnya.
Akhirnya kenyataan poligami Pras diketahui juga oleh Arini. Bahtera perkawinannya yang ideal, runtuh seketika




            Film surga yang tak dirindukan yang dibintangi Fedi nuril dan Laudya Cinthya Bella diangkat dari novel karya Asma Nadia. Novel terlaris dan sudah menyabet predikat novel terbaik Islamic Book Fair Award 2014. Novel tersebut memang mengedepankan kisah poligami yang masih tabu sebagian masyarakat Indonesia.
            Tokoh Prasetya yang diperankan oleh Ferdi Nuril merupakan tokoh yang mempunyai sifat sabar dan tidak tegaan. Selain itu Prasetya juga mengalami trauma ketika kecil yang melihat ibu kandungnya pergi meninggalkannya dan tertabrak mobil. Tokoh Prasetya dalam film ini merupakan seorang laki – laki yang beroligami.
Ini bukan pertama kalinya Ferdi nuril mendapat lakon sebagai laki – laki poligami. Sebelumnya Ferdi nuril pernah mendapat peran sebagai laki – laki yang berpoligami dalam film Ayat – Ayat Cinta. Pada filmnya kali ini, akting Fedi sangat natural. Ia terlihat sangat masuk pada karakter Prasetya yang sabar dan tidak tegaan. Bahkan, Fedi tak segan – segan menunjukkan akting menangisnya.
            Begitupun dengan Lauda Cynthia Bella yang berperan sebagai Citra Arini. Tokoh Arini dalam film ini merupakan sosok wanita yang cantik dan mempunyai sifat yang keibuan. Toko Arini merupakan istri dari tokoh Prasteya. Emosi Bella ketika memerankan tokoh Arini dalam film ini sangat bagus. Apalagi ketika Arini mengetahui Pras telah berpoligami secara diam – diam,  emosi Bella terbilang meledak – ledak. Wajar saja, Arini digambarkan sebagai karakter yang tersakiti karena ulah suaminya yang diam – diam berpoligami. Akting menangis Bella pun tak luput dari peran di film ini.
            Setelah Prasetya dan Arini menikah mereka di karuniai seorang putri cantik yang bernama Nadia yang diperankan Sandrinna Michelle. Tokoh Nadia dalam film ini merupakan Putri yang sangat cantik, sangat sayang kepada kedua orang tuanya dan dia pintar dalam mendongeng menggunakan boneka.
            Sedangkan tokoh Mei Rose yang menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Prasetya dan Arini diperankan oleh Raline Shah. Sebelumnya Raline shah dikenal karena aktingnya yang bagus dalam film 5 cm. Tokoh Mei Rose merupakan sosok tokoh wanita non muslim yang hamil di luar nikah dan di tinggal pergi laki – laki yang menghamilinya. Mei Rose merupakan anak yang berasal dari keluarga broken home. Ia ditinggal ayahnya pergi sejak berusia 7 tahun. Selain itu dia selalu melihat ibunya membawa pulang laki – laki yang bergonta – ganti ke rumah dan melakukan maksiat di dalam kamar. Sampai akhirnya ibunya dianiaya oleh laki – laki dan meninggal dunia. Mulai saat itu Mei Rose tinggal dengan pembantunya. Ketika bertemu dengan pras dia mengalami kecelakaan dan sedang mengandung. Setelah sampai di RS dia harus melahirkan bayinya. Setelah bayinya lahir mei Rose mencoba bunuh diri dengan melompat dari atas gedung. Akan tetapi ditolong oleh pras dengan memberi janji kepada Mei Rose bahwa pras akan menikahinya. Di film ini, Raline tampil bertransformasi dari tanpa hijab hingga berhijab.
Tokoh Arini mempunyai dua sahabat yaitu Lia yang diperankan oleh Vitta Mariana dan Sita yang diperankan oleh Zaskia Adya Mecca. Begitu juga Pras yang uga mempunyai dua sahabat yaitu Amran yang diperankan oleh Kemal Pahlevi dan Hartono yang diperankan oleh Tanta Ginting.
Didalam film ini tidak hanya Prasetya yang melakukan Poligami. Akan tetapi ayah Arini yang diperankan oleh Landung Simatupang ternyata setelah diam – diam berpoligami juga. hal tersebut diketahui Arini ketika Ayahnya meninggal dunia dan istri ke 2 ayahnya datang di kediaman ayahnya beserta anaknya. Ibunya Arini yang sedang terpukul atas kepergian suaminya, menceritakan kepada Arini tentang hal itu. Arini yang awalnya tidak bisa menerima ayahnya berpoligami akhirnya mengerti dan menerima setelah dijelaskan dan diyakinkan oleh ibunya. Begitu juga halnya Arini yang mengetahui bahwa pras telah berpoligami dengan Mei Rose. Awalnya Arini tidak menerima bahkan Arini sampai melabrak Mei Rose dan meminta cerai dengan Prasetya. Akan tetapi akhir cerita dalam film ini Arini bisa menerimanya.
Hal yang menarik dalam film ini adalah tokoh Amran yang diperankan oleh Kemal Pahlevi yang sangat kocak dengan logat bahasa Arabnya yang sangat menghibur ditengah cerita yang sangat sedih dan menyentuh hati. Selain itu tokoh ibu Arini yang bersedia di poligami oleh suaminya. Yang kebanyakan wanita tidak mau di ajak poligami.
Keistimewaan film ini justru pada promosinya yang dirancang spektakuler, antara lain dengan enam kali Gala Premiere yang berlangsung beruntun di Jakarta, Bandung, Jogja, Solo, Tangerang dan Depok. Sang produser memboyong para bintangnya melakukan promosi gencar dari kota ke kota dipenghujung liburan lebaran. Terlihat biaya promosi yang digelontorkan malah lebih besar ketimbang bujet standar produksinya. Toh Manoj yakin betul kiat yang ditempuhnya akan berhasil menyedot jutaan penonton hingga takkan kalah pamor dibanding film impor terlaris Furious 7.
            Cerita dalam film ini sangat bagus. Dan akting yang dibawakan para pemain bisa sampai dirasakan oleh penonton. Banyak yang menangis setelah menonton film ini. Perlu diakui, pengemasan film 'Surga yang Tak Dirindukan' lebih baik dari film drama umumnya. Pasalnya, efek suara dan visual film benar-benar dibuat hidup, sehingga penonton seperti masuk dalam cerita dalam film. Alur cerita dan titik klimaks film pun dibuat teratur. Film ini sangat cocok dinikmati bagi Anda yang ingin tahu sisi berbeda dari poligami. Film 'Surga yang Tak Dirindukan' dapat Anda saksikan mulai 15 Juli 2015 di bisokop-bioskop tanah air. 





0 komentar:

Posting Komentar